Kendari, ElindoNews.id – Ketua Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO Sulawesi Tenggara, Ahmad Sirajuddin, menyampaikan pandangannya terkait berbagai isu yang berkembang di Sultra.
Dalam pertemuan dengan awak media, Minggu 27 Oktober 2024, Ahmad menyatakan keprihatinannya atas berbagai pelanggaran aturan, khususnya dalam tahapan Pilkada serta beberapa pelanggaran perundang-undangan yang menjadi sorotan publik.
Ahmad juga menyinggung kasus viral yang kini menarik perhatian masyarakat luas, yaitu perkara yang melibatkan seorang guru bernama Supriyani. Ia mengimbau masyarakat Sultra untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh opini yang belum tentu benar.
“Dengan adanya berita trending topik yang viral terkait perkara yang dialami Ibu Guru Supriyani, sebaiknya kita sebagai masyarakat Sultra tidak mudah terprovokasi dan tergiring opini yang menyesatkan atau hoaks,” ujar Ahmad.
“Lebih baik kita percayakan sepenuhnya pada proses peradilan yang sedang berlangsung,” sambungnya.
Menurut Ahmad, penting bagi masyarakat untuk menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan menghindari intervensi yang dapat menguntungkan pihak tertentu.
“Kita harus menghormati proses hukum, karena perkara ini sudah masuk tahap pengadilan. Jangan sampai ada intervensi dari pihak-pihak yang ingin mendapatkan keuntungan pribadi maupun kelompoknya,” tegasnya.
Ahmad juga mengingatkan pentingnya keseimbangan dalam menanggapi kasus ini.
“Perhatian kita terhadap profesi guru sebagai pendidik harus kita junjung tinggi, namun jangan kesampingkan pula kondisi psikologis anak korban yang juga memiliki hak yang sama untuk belajar dan menuntut ilmu,” tambahnya.
Di akhir pernyataannya, Ahmad mengajak masyarakat Sultra untuk mendukung upaya kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
“Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya di Sultra, untuk bersama-sama mendukung tugas kepolisian dalam menjaga kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat. Hindari hoax, ujaran kebencian, serta provokasi yang mengandung isu SARA demi menjaga wilayah yang kita cintai ini tetap aman dan tenteram,” pungkasnya.
Pernyataan Ahmad Sirajuddin ini diharapkan menjadi seruan untuk menjaga kondusifitas di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap sejumlah isu krusial di Sulawesi Tenggara.