KONAWE SELATAN,Elindonews.id – Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) berkomitmen mendukung program merdeka belajar dengan ikhtiar mengembalikan pembelajaran berfokus pada anak agar kembali ke Marwahnya.
Komitmen itu disampaikan Bupati Konsel H Surunuddin Dangga melalui Wakil Bupati Konsel Rasyid saat membuka Festival Panen Karya Hasil Belajar guru penggerak lokakarya ke 7 di Auditorium lantai III Kantor Bupati Konsel. Senin,10 Juli 2023.
Turut hadir dalam kegiatan Sekda Konsel Hj St Chadidjah, Kadis Dikbud Konsel Erawan Supla Yudha, Jajaran Pejabat Dikbud Konsel serta seluruh peserta guru penggerak.
Wabup Rasyid mengemukakan bahwa Kurikulum Merdeka merupakan alat (tools) agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan fitrahnya menjadi manusia pembelajar sepanjang hayat.
Politisi PKS ini mengatakan berdasarkan konsep pendidikan dari Ki Hajar Dewantara, pendidikan harus memerdekakan manusia secara lahir dan batin.
Olehnya itu lanjut dia Pendidikan seyogyanya memberikan ruang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan fitrahnya sebagai manusia. Hal itulah yang menjadi salah satu tujuan Kurikulum Merdeka.
“ Semua mata pelajaran menjadi tools agar mereka tumbuh menjadi orang yang berpikir dan berkarakter” kata Rasyid.
“ Yang dituntut itu bukan kelengkapan administrasi, tapi lebih kepada pendampingan untuk setiap anak, proses pendidikan, dan proses pembelajaran yang berkualitas, bermakna, dan mendalam, sehingga anak dapat merasakan manfaat langsung dari apa yang dipelajari, serta menikmati proses belajar, dan akhirnya menjadi pembelajar sepanjang hayat,” sambungnya.
Mantan Anggota DPRD Provinsi Sultra ini, mengingatkan para guru agar sebelum menyampaikan materi pembelajaran apa pun dari kurikulum, guru harus mengenal kepribadian anak terlebih dahulu dan memastikan kesiapan anak dalam menerima pembelajaran, misalnya melalui olah hati, olah pikir, olah rasa, dan olah raga.
“Kurikulum Merdeka berusaha mengembalikan pendidikan ke marwah sesungguhnya, mengembalikan pembelajaran yang berfokus pada anak,” tutupnya.
Sementara Kadis Dikbud Konsel Erawan Supla Yudha, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dikbud Konsel Erwin Mangidi, mengatakan festival guru penggerak lokakarya ke 7 Dikbud Konsel merupakan terbanyak dari kabupaten lainnya yang ada di Sultra.
“ Jadi para peserta hari ini merupakan guru penggerak yang telah dinyatakan lulus seleksi,” jelasnya.
Erwin mengatakan program festival Panen Karya Hasil Belajar guru penggerak serentak secara nasional dilaksanakan hari ini. Diterangakan Erwin bahwa Kurikulum Merdeka ini membebaskan guru untuk memberikan materi pembelajaran kepada anak.
“ Lebih banyak guru yang menyerahkan ke anak untuk menciptakan kegiatan. Itu salah satu kebebasan yang dirasakan. Jadi anak merasa senang belajar karena sesuai dengan keinginannya,” pungkasnya.