ASR-Hugua Paparkan Strategi Libatkan Kaum Marginal saat Debat Pilgub Sultra

Kendari, ElindoNews.id – Calon Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka (ASR), menegaskan pentingnya keterlibatan kaum marginal dan perempuan dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA) di Sultra.

Hal ini disampaikan ASR dalam debat terakhir Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra 2024, yang berlangsung di salah satu hotel di Kendari, Sabtu malam (23/11/2024).

ASR menyatakan, bersama pasangannya, Hugua, pihaknya telah merancang tiga strategi utama untuk mendorong keterlibatan kelompok tersebut.

Strategi pertama adalah memberikan edukasi kepada kaum marginal dan perempuan agar memiliki pemahaman memadai tentang pengelolaan SDA.

“Kaum marginal dan perempuan harus diberikan pengetahuan yang cukup agar mereka mampu berpartisipasi dalam pengelolaan sumber daya alam secara maksimal,” ujar ASR di hadapan peserta debat dan undangan yang hadir.

BACA JUGA:  Sejumlah Figur dan Dukungan Partai Siap Berjuang bersama ASR di Pilgub Sultra 2024

Strategi kedua adalah membangun capacity building untuk memperkuat kapasitas individu dalam kelompok tersebut. Menurut ASR, ini merupakan langkah penting agar perempuan dan kaum marginal dapat mengelola SDA secara mandiri dan profesional.

Strategi terakhir adalah melibatkan tokoh masyarakat sebagai penghubung dan pemberi informasi bagi kaum marginal dan perempuan yang kerap menghadapi kendala akses informasi.

“Tokoh masyarakat memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi yang benar dan memberikan pencerahan bagi mereka yang memiliki keterbatasan akses,” jelas ASR.

BACA JUGA:  Ikuti Jejak Sang Ayah Sebagai Mantan Anggota DPRD Konsel,Desta Wahyu Pratama Sebut 2024 Tahunnya Milenial

ASR menegaskan bahwa pengelolaan SDA harus inklusif sehingga seluruh lapisan masyarakat, termasuk kaum marginal dan perempuan, dapat merasakan manfaat dari kekayaan alam Sultra.

Ia juga meyakinkan para pendukungnya bahwa program ini merupakan solusi tepat untuk mengatasi hambatan yang sering dihadapi kelompok-kelompok tersebut.

“Kami percaya bahwa dengan edukasi, peningkatan kapasitas, dan dukungan dari tokoh masyarakat, kaum marginal dan perempuan akan mampu mengelola SDA secara lebih baik dan merasakan manfaatnya secara langsung,” tutup ASR.

Dengan strategi tersebut, ASR-Hugua berharap dapat menciptakan pengelolaan SDA yang berkeadilan dan memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara.

Redaksi Elindonews